Rabu, 07 Oktober 2015

Studi Biografi : YAKUB



STUDI BIOGRAFI: YAKUB
Iskak Sugiyarto



1
Nama: Yakub
2
Referensi  Alkitab:
3
Kesan Pertama dan Observasi:
Hampir seperempat Kitab Kejadian menceritakan riwayat hidup Yakub, leluhur umat pilihan.
Yakub sesuai dengan arti namanya adalah penipu. Dia menipu ayahnya dengan bekal sup kacang merah untuk mendapatkan hak kesulungan dari Esau, kakaknya.
Hidup Yakub mengalami perubahan setelah pergumulannya dengan Malaikat (TUHAN). Dengan demikian dia menjadi leluhur Israel yang bukan lagi seorang penipu.
4
Kerangka Kronologis dari Kehidupannya:
a)    Anak kedua dari Ishak; kembar Esau (Kej 25:21-26; 1Taw 1:34).
b)    Membeli hak kesulungan Esau (Kej 25:29-34); menipu Ishak untuk mendapat berkat anak sulung (Kej 27:1-37).
c)    Lari ke Haran (Kej 27:41-28:5).
d)    Bermimpi di Betel (Kej 28:10-22).
e)    Perjanjian kepada Abraham diteruskan melaluinya (Kej 28:13-15; Mal 1:2).
f)     Bekerja untuk Laban ayah Rahel dan Lea (Kej 29:1-30).
g)    Anak-anaknya (dalam Kej 29:31-30:24; 35:16-26; 1Taw 2:1-9:44).
h)   Ternak bertambah (Kej 30:25-43).
i)     Kembali ke Kanaan (dalam Kej 31:1-55).
j)      Bergumul dengan Allah di Pniel; nama diubah (Kej 32:22-32).
k)    Berbaik kembali dengan Esau (dalam Kej 33:1-20).
l)     Diberkati Allah di Betel (Kej 35:1-15).
m)  Yusuf anak kesayangannya (Kej 37:3).
n)   Mengirim anak-anaknya ke Mesir karena kelaparan di Kanaan (dalam Kej 42:1-43:34).
o)    Pindah ke Mesir (dalam Kej 46:1-34).
p)    Memberkati Efraim dan Manasye (dalam Kej 48:1-22).
q)    Memberkati anak-anaknya (Kej 49:1-28; Ibr 11:21).
r)     Mati (Kej 49:29-33).
s)    Dikuburkan (Kej 50:1-14).
5
Pengertian Umum (Jawaban Atas Pertanyaan):
a)    Siapakah Yakub?
*) Ia penerus perjanjian leluhurnya (Abraham dan Ishak, Kej. 25:23)
*) Arti namanya adalah penipu
      b)  Bagaimana dia menjadi penerus perjanjian?
           *) Karena dia adalah anak Ishak dan cucu Abraham
           *) Karena dia mengalami pembaharuan hidup saat bertemu dengan
               TUHAN.

6

Identifikasi Beberapa Mutu Karakter:
a)    Pantang menyerah / gigih ketika bekerja untuk mendapatkan Lea dan Rahel (Kej 29:1-30); Juga gigih untuk mendapatkan berkat dari TUHAN (Kej. 32:22-32).
b)    Rasa bersalah yang besar kepada Esau (Kej. 32: 3-21)
c)    Kemauan untuk berubah, dalam pergumulannya dengan TUHAN (Kej. 32:22-32).
7
Kebenaran Alkitab di Ilustrasikan di Dalam Kehidupannya:
a)    Hidup di dalam TUHAN tidak ada jaminan untuk hidup dengan mulus, persoalan dan tantangan akan ada (Kej. 27 dan 29).
b)    Perubahan hidup di dalam TUHAN menjadikan kita aman berada di tengah masyarakat, dan hidup menjadi berkat (Kej. 32:22-32; 33:1-15).
c)    Berkat TUHAN yang menjadikan kuat dan sejahtera di bumi (Kej. 32:9-10).
8
Rangkuman dari Pelajaran Kehidupannya:
Sebagai penerus (penerima) perjanjian tidak mungkin Yakub tetap dalam karakternya sebagai seorang penipu. Oleh sebab itu dengan penentuan TUHAN, Yakub berjumpa-bergumul dengan TUHAN di Pniel yang membuahkan perubahan hidup, dengan tanda namanya diubah menjadi Israel (Kej 32:22-32).
Dari transformasi yang dialaminya, Yakub tidak lagi menjadi penakut terutama untuk bertemu dengan Esau, kakaknya yang telah ia tipu. Dan akhirnya “layaklah” ia sebagai penerus perjanjian yang telah TUHAN berikan kepada Abraham dan Ishak.
9
Aplikasi Pribadi:
Untuk menjadi pelayan TUHAN yang kudus dan sempurna, saya harus selalu belajar hidup sesuai dengan firman Tuhan. Perubahan demi perubahan dari karakter yang tidak baik harus dilakukan. Sehingga hidup saya menjadi berkat bagi orang lain dan bangsa-bangsa.
10
Konsep yang Bisa Dibagikan kepada Orang Lain:
a)    Manusia lebih mudah memilih yang tidak baik dibanding memilih yang baik.
b)    Hidup dalam firman TUHAN adalah cara untuk mengalami hidup yang terus diubahkan.
c)    Transformasi diri adalah kita yang memutuskan.
11
Kepada Siapa Saya Ingin Berbagi Studi Ini:
Daniel, Bejo, Untung.

Senin, 05 Oktober 2015

Mazmur 90 ; TUHAN TOLONGLAH KAMI !



TUHAN TOLONGLAH KAMI !
(M A Z M U R 90)
Iskak Sugiyarto

 

 Latar belakang sejarah

            Peristiwanya (cerita sungguh \ dongeng ?) terjadi pada masa akhir perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian (Kanaan), yang mencapai masa kurang lebih 40 tahun. Selama di padang gurun bangsa Israel mengalami banyak suka dan duka, mekipun ada pimpinan Tuhan tetapi terkadang Tuhan terasa meninggalkan dan bahkan memberi hukuman yang ‘keji’. Memang hukuman itu bukan tanpa sebab, tetapi bangsa Israel mengalami kekecewaan yang besar karena telah keluar dari Mesir ke tanah janji yang belum jelas, ditambah semrawutnya perjalanan di padang gurun.
Kisah ‘sejarah’ itu ada pada tulisan kitab Bilangan 14:1-35. Pasal itu menceritakan lebih jelas latar belakang mengapa Musa berdoa demikian itu - Mazmur 90. Bilangan 14 menuliskan terjadinya pemberontakan, karena kekecewaan bangsa Israel terhadap keluarnya mereka dari Mesir dan  tujuan janji yang tidak jelas. Bangsa Israel capek berjalan tanpa tujuan yang jelas dan juga belum berakhir, lebih-lebih Tuhan malah “membantai” sebagian umat karena murka-Nya.  
Karena kesal, Musa pun menaikkan doa kepada Tuhan; supaya Tuhan lebih serius dalam menepati janji-Nya tentang tanah yang penuh berkah seperti yang pernah di survei oleh dua pengintai yang baik (Bil 14:5-8). Jawaban Tuhan terhadap pengaduan Musa adalah Dia akan tetap menepati janji-Nya tetapi Dia tidak akan memberikan kepada mereka yang penuh sungut-sungut kecuali Kaleb dan Yosua (ay.28-35).

Tujuan Mazmur

              Secara umum syair-syair dalam kumpulan Mazmur bertujuan sebagai doa dan pujian di tengah umat, digunakan secara personal maupun komunal, dan biasanya Mazmur ini dinaikkan dalam Bait Allah serta sebagai bahan liturgis dalam ibadah Isarel (Lohfink:32). Khusus untuk Mazmur 90 ini diyakini sebagai hasil gubahan Musa, yang memang mungkin ditulis bukan oleh Musa sendiri karena penulisan Mazmur tidak bersamaan dengan zaman Musa – pasca Musa. Tetapi yang penting ditegaskan di sini bahwa Mazmur 90 adalah sebagai doa, keluhan dan permohonan Musa kepada Tuhan pada masa perjalanan Israel menuju ke tanah Kanaan. Mazmur ini ditulis adalah sebagai pengingat bagi Israel bahwa mereka pernah memberontak kepada Tuhan, dan Tuhan tetap mengasihi dengan konsekuensi.

Bentuk  dan isi  sastra

            Mazmur 90 termasuk dalam jenis sastra atau syair yang dinaikkan sebagai doa dan permohonan, atau juga sebagai mazmur ratapan kepada Allah serta syafaat bagi umat. Baris-baris syair pada hakikatnya menyatakan secara progresif melengkapi baris sebelumnya (kesejajaran sintetik).Syair doa dan permohonan disampaikan kepada Tuhan karena Musa merasa bertanggung jawab terhadap keluhan bangsa atau para pengikutnya. Dan dari syair ini dapat juga dilihat bagaimana Musa mengadukan serta memperjuangkan keselamatan bangsanya saat di padang gurun menuju tanah perjanjian (Kanaan).
Mazmur ini diawali dengan pengagungan nama Tuhan yang tidak berawal dan sudah ada sejak kekal, dikontraskan atau dirangkai dengan kefanaan dan tak berdayanya manusia. Pada ayat berikutnya (7-12) disampaikan sebagai ingatan dari peristiwa dalam Bilangan 14 – pemberontakan Israel, murka Tuhan, dan janji selamat, dan akhir bagian ini (ay. 12) adalah doa supaya Tuhan mengajar bangsa Israel untuk menghitung hari-harinya sehingga tidak bebal lagi melainkan beroleh hati yang bijaksana. “Kembalilah ya Tuhan – berapa lama lagi? – dan sayangilah hamba-hamba-Mu” (ay.13), adalah bagian akhir dari rangkaian doa; Isi adalah permohonan supaya Tuhan kembali menunjukkan perbuatan ajaib dan setia-Nya sekaligus meneguhkan perbuatan tangan bangsa Israel. 

 

Makna Soteriologis ?

             Sangat sulit menghubungkan makna keselamatan pada masa dahulu “dulu dan di sana” kepada masa sekarang “kini dan di sini”, karena memang berbeda tujuan dan konteks. Namun keselamatan bagi Israel yang merupakan inisiatif dari Tuhan sendiri tetap menuntut kesetiaan plus ketaatan akan rencana dan kehendak Tuhan. Israel dahulu maunya adalah menerima langsung tanah janji itu tanpa harus melalui hari-hari yang penuh jerih payah dan tidak ada murka Tuhan. Tidak hanya satu-dua kali saja cerita kekecewaan bangsa Israel dan ngomeli Tuhan disampaikan. Mereka tidak menyadari bahwa mereka hanyalah debu (ay. 3) yang kemudian dibentuk dan dipilih oleh Tuhan untuk diselamatkan serta dijadikan alat keselamatan. Janji Tuhan akan tetap digenapi, bagi yang tidak setia dan taat akan janji Tuhan akan menerima ganjarannya sendiri tetapi bagi yang taat dan percaya akan menerima janji “keselamatan” itu sebagai upahnya.
            Soteriologis “kini dan di sini”? Pertama, perlu disadari bahwa hidup ini adalah fana adanya dan hanya tergantung kepada ‘kemauan’ Tuhan, seperti debu, mimpi, dan bunga yang cepat layu. Kedua, penyangkalan dan ketidak-taatan kita terhadap kehendak atau ’kemauan’ Tuhan adalah penjauhan diri dari Tuhan dan mendekatkan gemas Tuhan kepada kita. Hanya orang yang berhati bijaksana yang dapat mengerti kehendak Tuhan akan menikmati anugerah-Nya. Ketiga, hanya jika memohon pimpinan dan kasih sayang Tuhan saja kita akan menikmati hari-hari penuh sukacita, berkah, dan perbuatan        (-perbuatan) tangan Tuhan yang ajaib dalam hidup kita. 
            Hidup ini adalah persiapan kepada penyempurnaan keselamatan, dan hidup harus sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan dari hidup kita. Semoga dengan dedikasi penuh dan hati yang bijaksana (dari Tuhan) pekerjaan tangan kita diteguhkan oleh Tuhan. Jadi pertolongan Tuhan-lah yang kita perlu !?. AMIN.




KILLER STATEMENT



KILLER STATEMENT
[Yakobus 3:1-12]

“tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah;
ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai,
dan penuh racun yang mematikan.” (Yak. 3: 8)


            Killer statement adalah perkataan yang dikeluarkan, sadar atau tidak, tetapi melukai dan mampu merusakkan mental dan semangat orang lain.  Siapa pun pernah mengeluarkan perkataan seperti itu baik sadar atau tidak, dan mungkin juga pernah menerimanya.
Jeery Siegel dan Joe Shuster pernah mengalaminya.  Mereka adalah pencipta komik Superman (tahun 1933).  Tetapi sebelum menjadi komik dan film yang populer, selama enam tahun awal komik tersebut ditolak banyak penerbit.  Puncaknya adalah ketika Siegel dan Shuster mendengar ada editor dari Detective Comics yang membutuhkan komik strips.  Kemudian mereka ingin menjual kepada mereka.  Namun setelah melihat-lihat isi komik itu para editor tertawa dan mengejek, “Wah nggak akan ada yang percaya dengan ide komik seperti ini. Gambarnya murahan dan tak mungkin laku dijual”.  Karena frustasi maka Siegel dan Shuster menjual komik dan hak ciptanya kepada Detective Comics hanya dengan harga 130 dollar. 
Siegel dan Shuster mengambil keputusan tersebut karena sudah terlalu sering mendengar killer statement.  Beberapa saat setelah komik dibeli oleh Detective Comics karakter komiknya menjadi pujaan banyak orang.  Sehingga komik Superman menjadi sangat laris dan kemudian difilmkan.  Detective Comics mendapat keuntungan miliaran dollar, tetapi aneh pencipta komiknya hidup miskin dan mempunyai banyak hutang.  Setelah Detective Comics banyak mendapat tekanan dari masyarakat maka Detective Comics sepakat memberikan jaminan finansial kepada Siegel dan Shuster (tahun 1975).
             Lidah adalah anggota tubuh yang kecil.  Lidah seperti api, meskipun kecil tetapi dapat membakar hutan yang luas.  Lidah dapat mengeluarkan perkataan yang memberkati tetapi dapat pula mengeluarkan perkataan-perkataan kutuk (Yak. 3:9-10). 
Jika kita sering mendengar killer statement yang membuat potensi dan harga diri kita hancur, serta menjadi orang yang tidak percaya diri.  Kita harus ingat dan lebih percaya yang dikatakan Firman Tuhan bahwa kita berharga di hati Tuhan. “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemulian dan hormat” (Mzm. 8: 5-7). 
             
Kuasai lidah untuk tidak mengeluarkan killer statement!
Abaikan killer statement.